T Tahapan Peristiwa dasyat di padang ( mahsyar ) ~ SNW

Senin, 05 Mei 2014

Filled Under:

Tahapan Peristiwa dasyat di padang ( mahsyar )

  Daftar isi :  1) . Sa'at pembangkitan    3) . Syafa'at   5) . Pembagian catatan amal
                         2) .  Padang mashyar        4) . Hisab       6) . Mizan
                         
7) . Telaga                         8) . sirat

Nama - nama surga dan nama nama neraka


1) Sa'at pembagkitan

“Pada hari ketika mereka dibangkitkan Allah semuanya, lalu diberitakannya kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan. Allah mengumpulkan (mencatat) perbuatan itu, padahal mereka telah melupakannya. Dan Allah Maha menyaksikan segala sesuatu”. (QS. Al Mujadilah : 6).


 Hadis dari Annas bin Malik,,Nabi bersabda : Bila telah terjadi hari kiamat ,manusia bangkit dari kubur tak tentu tujuannya. Berbondong-bondong mereka pergi mendatangi kelompok lain untuk membicarakan sesuatu. Kemudian setelah mereka mufakat ,bangunlah mereka pergi mencari Nabi Adam yang maksudnya untuk minta penyelesaian.Mereka sudah merasa jenuh ,bosan dan kesal. Siang dan malam  hanya begitu-begitu saja dan di dalam penderita'an. Kelaparan dan kehausan yang tak terhingga. Kini kondisi tubuh mereka tak seperti yang dulu lagi,kondisi tubuh mereka diciptakan lain dari yang lain. Meskipun mereka tidak makan dan minum selama bertahun-tahun,mereka tidak akan lemah dan tidak akan mati karena kelaparan dan kehausan. Tubuh mereka tetap kuat tidak berubah. Cuman rasa lapar dan haus yang tidak
hilang-hilang dari dalam perutnya. Jadi walaupun mereka tidak makan,tidak berpengaruh pada jasmaniah mereka selama -lamanya. Otot-otot atau tulang-tulang tidak menjadi lemah karenanya.
   2) Padang mashyar

(Yaitu) pada hari (ketika ) bumi diganti dengan bumi yang lain dan (demikian pula) langit dan mereka semuanya di padang Mahsyar berkumpul menghadap ke hadirat Allah Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa”.(QS. Ibrahim:48). 
Hasr adalah pengumpulan seluruh mahluk pada hari kiamat untuk dihisap dan diambil keputusannaya. Lamanya di Padang Mahsyar adalah satu hari yang berbanding 50.000 tahun di dunia. Allah berfirman:
Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Rabb dalam sehari yang kadarnya 50.000 tahun.(QS. Al Maarij:4).
Karena amat lamanya hari itu, manusia merasa hidup mereka di dunia ini hanya seperti satu jam saja.

Dan (ingatlah) akan hari (yang di waktu itu) Allah mengumpulkan mereka, (mereka merasa di hari itu) seakan-akan mereka tidak pernah berdiam (di dunia) kecuali hanya sesaat saja di siang hari. (QS.Yunus:45).

Dan pada hari terjadinya kiamat, bersumpahlah orang-orang yang berdosa, bahwa mereka tidak berdiam (dalam kubur) melainkan sesaat saja” (QS. ArRuum:55).
Adapun orang yang beriman merasakan lama pada hari itu seperti waktu antara dhuhur dan ashar saja. Subhanallah.

Keadaan orang kafir saat itu sebagaimana firman-Nya.”Orang kafir ingin seandainya ia dapat menebus dirinya dari adzab hari itu dengan anak-anaknya, dengan istri serta saudaranya, dan kaum familinya yang melindunginya ketika di dunia, dan orang-orang di atas bumi seluruhnya, kemudian (mengharapkan) tebusan itu dapat menyelamatkannya”.(QS.AlMa’arij:11-14).
 
3) Syafa'at



Syafaat berasal dari kata asy-sayafa’ (ganda) yang merupakan lawan kata dari al-witru (tunggal), yaitu menjadikan sesuatu yang tunggal menjadi ganda, seperti membagi satu menjadi dua, tiga menjadi empat, dan sebagainya. Ini pengertian secara bahasa.
Sedangkan secara istilah, syafaat berarti menjadi penengah bagi orang lain dengan memberikan manfaat kepadanya atau menolak madharat, yakni pemberi syafaat itu memberikan manfaat kepada orang yang diberi syafaat atau menolak madharat untuknya.

Syafaat terdiri dari dua macam:

Macam Pertama, syafaat yang didasarkan pada dalil yang kuat dan shahih, yaitu ditegaskan Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam Kitab-Nya, atau yang dijelaskan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Syafaat tidak diberikan kecuali kepada orang-orang yang bertauhid dan ikhlas; karena Abu Hurairah radhiallahu ‘anhubertanya, “Wahai Rasulullah, siapa yang paling bahagia mendapatkan syafaatmu?” Beliau menjawab, “Orang yang mengatakan, ‘Laa ilaaha illallah’ ikhlas dari dalam hatinya.”

Syafaat mempunyai tiga syarat:

Pertama, Allah meridhai orang yang memberi syafaat.
Kedua, Allah meridhai orang yang diberi syafaat.
Ketiga, Allah mengizinkan pemberi syafaat untuk memberi syafaat.
Syarat-syarat di atas secara global dijelaskan Allah dalam firman-Nya,
وَكَم مِّن مَّلَكٍ فِي السَّمَاوَاتِ لاَتُغْنِى شَفَاعَتُهُمْ شَيْئًا إِلاَّ مِن بَعْدِ أَن يَأْذَنَ اللهُ لِمَن يَشَآءُ وَيَرْضَى
Dan berapa banyaknya malaikat di langit, syafaat mereka sedikit pun tidak berguna kecuali sesudah Allah mengizinkan bagi orang yang dikehendaki dan diridhai (Nya).” (QS. An-Najm: 26)
مَن ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِندَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ
Kemudian firman Allah, “Tiada yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya.” (QS. Al-Baqarah: 255)
Lalu firman Allah,
يَوْمَئِذٍ لاَتَنفَعُ الشَّفَاعَةُ إِلاَّ مَنْ أَذِنَ لَهُ الرَّحْمَنُ وَرَضِيَ لَهُ قَوْلاً
Pada hari itu tidak berguna syafaat, kecuali (syafaat) orang yang Allah Maha Pemurah telah memberi izin kepadanya, dan Dia telah meridhai perkataannya.” (QS. Thaha: 109)
Kemudian firman Allah,
يَعْلَمُ مَابَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَاخَلْفَهُمْ وَلاَيَشْفَعُونَ إِلاَّ لِمَنِ ارْتَضَى وَهُم مِّنْ خَشْيَتِهِ مُشْفِقُونَ
Allah mengetahui segala sesuatu yang di hadapan mereka (malaikat) dan yang di belakang mereka, dan mereka tidak memberi syafaat melainkan kepada orang yang diridhai Allah, dan mereka itu selalu berhati-hati kerana takuT kepada-Nya.” (QS. Al-Anbiya’: 28)
Agar syafaat seseorang diterima, maka harus memenuhi ketiga syarat di atas.
Menurut penjelasan para ulama, syafaat yang diterima, dibagi menjadi dua macam:
Pertama, syafaat umum. Makna umum, Allah mengizinkan kepada salah seorang dari hamba-hamba-Nya yang shalih untuk memberikan syafaat kepada orang-orang yang diperkenankan untuk diberi syafaat. Syafaat ini diberikan kepada Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam, nabi-nabi lainnya, orang-orang jujur, para syuhada, dan orang-orang shalih. Mereka memberikan syafaat kepada penghuni neraka dari kalangan orang-orang beriman yang berbuat maksiat agar mereka keluar dari neraka.
Kedua, syafaat khusus, yaitu syafaat yang khusus diberikan kepada Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam dan merupakan syafaat terbesar yang terjadi pada Hari Kiamat. Tatkala manusia dirundung kesedihan dan bencana yan tidak kuat mereka tahan, mereka meminta kepada orang-orang tertentu yang diberi wewenang oleh Allah untuk memberi syafaat. Mereka pergi kepada Nabi Adam, Nuh, Ibrahim, Musa, dan Isa. Tetapi mereka semua tidak bisa memberikan syafaat hingga mereka datang kepada Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam, lalu beliau berdiri dan memintakan syafaat kepada Allah, agar menyelamatkan hamba-hamba-Nya dari adzab yang besar ini. Allah pun memenuhi permohonan itu dan menerima syafaatnya. Ini termasuk kedudukan terpuji yang dijanjikan Allah di dalam firman-Nya,
وَمِنَ الَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَّكَ عَسَى أَن يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُودًا
Dan pada sebagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu: mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.” (QS. Al-Israa’: 79)
Di antara syafaat khusus yang diberikan kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam adalah syafaatnya kepada penghuni surga agar mereka segera masuk surga, karena penghuni surga ketika melewati jembatan, mereka diberhentikan di tengah jembatan yang ada di antara surga dan neraka. Hati sebagian mereka bertanya-tanya kepada sebagian lain, hinngga akhirnya mereka bersih dari dosa. Kemudian mereka baru diizinkan masuk surga. Pintu surga itu bisa terbuka karena syafaat Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam.
Macam Kedua, syafaat batil yang tidak berguna bagi pemiliknya, yaitu anggapan orang-orang musyrik bahwa tuhan-tuhan mereka dapat memerintahkan syafaat kepada Allah. Syafaat semacam ini tidak bermanfaat bagi mereka seperti yang difirmankan-Nya,
فَمَا تَنفَعُهُمْ شَفَاعَةُ الشَّافِعِينَ
Maka tidak berguna lagi bagi mereka syafaat dari orang-orang yang memberikan syafaat.” (QS. Al-Mudatstsir: 48)
Demikian itu karena Allah tidak rela kepada kesyirikan yang dilakukan oleh orang-orang musyrik itu dan tidak mungkin Allah memberi izin kepada para pemberi syafaat itu, untuk memberikan syafaat kepada mereka; karena tidak ada syafaat kecuali bagi orang yang diridhai Allah. Allah tidak meridhai hamba-hamba-Nya yang kafir dan Allah tidak senang kepada kerusakan.
Ketergantungan orang-orang musyrik kepada tuhan-tuhan mereka dengan menyembahnya dan mengatakan, “Mereka adalah pemberi syafaat kepada kami di sisi Allah,” (QS. Yunus: 18) adalah ketergantungan batil yang tidak bermanfaat. Bahkan yang demikian itu tidak menambah mereka kecuali semakin jauh dari Allah, karena orang-orang musyrik meminta syafaat kepada berhala-berhala dengan cara yang batil, yaitu menyembahnya. Itu kebodohan mereka yang berusaha mendekatkan diri kepada Allah, tetapi sebenarnya tidak lain hanya menjadikan mereka semakin jauh.

4) Hisab
Pada tahap (fase) ini, Allah SWT menunjukkan amal-amal yang mereka perbuat dan ucapan yang mereka lontarkan, serta segala yang terjadi dalam kehidupan dunia baik berupa keimanan, keistiqomahan atau kekafiran. 

Setiap manusia berlutut di atas lutut mereka. “Dan kamu lihat tiap-tiap umat dipanggil untuk (melihat) buku catatan amalnya . Pada hari itu kamu diberi balasan terhadap apa yang kamu kerjakan. (QS. Al Jatsiah:28).

Umat yang pertama kali dihisab adalah umat Muhammad SAW, kita umat yang terakhir tapi yang pertama dihisab. Yang pertama kali dihisab dari hak-hak Allah pada seorang hamba adalah Shalatnya, sedang yang pertama kali diadili diantara manusia adalah urusan darah.

Allah SWT mengatakan kepada orang kafir : “Dan kamu tidak melakukan suatu pekerjaan melainkan Kami menjadi saksi atasmu diwaktu kamu melakukannya”.(QS. Yunus:61). Seluruh anggota badan juga akan menjadi saksi.

Allah bertanya kepada hamba-Nya tentang apa yang telah ia kerjakan di dunia : “Maka demi Rabbmu, kami pasti akan menanyai mereka semua tentang apa yang akan mereke kerjakan dahulu”.(Al Hijr:92-93).

Seorang hamba akan ditanya tentang hal : umurnya, masa mudanya, hartanya dan amalnya dan akan ditanya tentang nikmat yang ia nikmati.

5. Pembagian catatan amal


Pada detik-detik terakhir hari perhitungan , setiap hamba akan diberi kitab (amal) nya yang mencakup lembaran-lembaran yang lengkap tentang amalan yang telah ia kerjakan di dunia.

Al Kitab di sini merupakan lembaran-lembaran yang berisi catatan amal yang ditulis oleh malaikat yang ditugaskan oleh Allah SWT.
 

Manusia yang baik amalnya selama di dunia, akan menerima catatan amal dari sebelah kanan. Sedangkan manusia yang jelek amalnya akan
menerima catatan amal dari belakang dan sebelah kiri, spt pada firman Allah berikut ini: 

Adapun orang yang diberikan kitabnya dari sebelah kanannya, maka ia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah, dan ia akan kembali kepada kaumnya (yang sama-sama beriman) dengan gembira. Adapun orang yang diberikan kitabnya dari belakang, maka ia akan berteriak : “celakalah aku”, dan ia akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka)”,(QS. Al Insyiqaq:8-12) .

"Adapun orang yang diberikan kepadanya kitabnya dari sebelah kirinya, maka dia berkata:"wahai alangkah baiknya kiranya tidak diberikan kepadaku kitabku (ini), dan aku tidak mengetahui apa hisab terhadap diriku.Wahai kiranya kematian itulah yang menyelesaikan segala sesuatu.Hartaku sekali-kali tidak memberi manfaat kepadaku.Telah hilang kekuasaanku dariku" (Allah berfirman): "Peganglah dia lalu belenggulah tangannya ke lehernya", kemudian masukkanlah dia ke dalam api neraka yang menyala-nyala".(QS. Al Haqqah:25 31).

6. Mizan

Mizan adalah apa yang Allah letakkan pada hari kiamat untuk menimbang amalan hamba-hamba-Nya. Allah berfirman : “Dan kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tiadalah seorang dirugikan walau sedikitpun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawipun pasti Kami mendatangkan (pahala)nya.Dan cukuplah Kami sebagai Pembuat perhitungan”.(QS. Al Anbiya:47)
Setelah tahapan Mizan ini, bagi yang kafir, dan mereka yang melakukan perbuatan syirik akan masuk neraka.

Sedangkan umat muslim lainnya, akan melalui tahap selanjutnya yaitu Telaga

7) Telaga


Umat Muhammad SAW akan mendatangi air pada telaga tsb. Barang siapa minum dari telaga tsb maka ia tidak akan haus selamanya. Setiap Nabi mempunyai telaga masing-masing. Telaga Rasulullah SAW lebih besar, lebih agung dan lebih luas dari yang lain, sebagaimana sabdanya :

Sesungguhnya setiap Nabi mempunyai telaga dan sesungguhnya mereka berlomba untuk mendapatkan lebih banyak pengikutnya di antara mereka dan sesungguhnya Nabi Muhammad mngharapkan agar menjadikan pengikutnya yang lebih banyak (HR. Bukhari Muslim).

Setelah Telaga, umat muslim akan ke tahap selanjutnya yaitu tahap Ujian Keimanan Seseorang. Perlu dicatat bahwa orang kafir dan orang yang berbuat syirik sudah masuk neraka (setelah tahap Mizan, seperti dijelaskan di atas). 
10.Ujian Keimanan Seseorang
Selama di dunia, orang munafik terlihat seperti orang beriman karena mereka menampakkan keislamannya. Pada fase inilah kepalsuan iman mereka akan diketahui, diantaranya cahaya mereka redup. Mereka tidak mampu bersujud sebagaimana sujudnya orang mukmin. Saat digiring, orang-orang munafik ini merengek-rengek agar orang-orang mukmin menunggu dan menuntun jalannya.Karena saat itu benar-benar gelap dan tidak ada petunjuk kecuali cahaya yang ada pada tubuh mereka. 

Allah SWT berfirman
,”Pada hari ketika orang-orang munafik laki-laki dan perempuan berkata kepada orang-orang beriman:”Tunggulah kami supaya kami dapat mengambil sebahagian dari cahayamu”.Dikatakan (kepada mereka):”Kembalilah kamu ke belakang dan carilah sendiri cahaya (untukmu)”.Lalu diadakan diantara mereka dinding yang mempunyai pintu.Di sebelah dalamnya ada rahmat da di sebelah luarnya dari situ ada siksa.(QS.Al hadid:13).

Setelah ini umat muslim yang lolos sampai tahap Ujian Keimanan Seseorang ini, akan melalui Shirat.

8) sirat


Shirath adalah jmbatan yang dibentangkan di atas neraka jahannam, untuk diseberangi orang-orang mukmin menuju Jannah (Surga).

Beberapa Hadits tentang Shirath

Sesungguhnya rasulullah SAW pernah ditanya tentang Shirath, maka beliau berkata :
Tempat menggelincirkan, di atasnya ada besi penyambar dan pengait dan tumbuhan berduri yang besar, ia mempunyai duri yang membahayakan seperti yang ada di Najd yang disebut pohon Sud’an.(HR. Muslim)

“Telah sampai kepadaku bahwasanya shirath itu lebih tipis dari rambut dan lebih tajam dari pedang”. (HR. Muslim)

“Ada yang melewati shirath laksana kejapan mata dan ada yang seperti kilat, ada yang seperti tiupan angina, ada yang terbang seperti burung dan ada yang menyerupai orang yang mengendarai kuda, ada yang selamat seratus persen, ada yang lecet-lecet dan ada juga yang ditenggelamkan di neraka jahannam”. (HR. Bukhari Muslim)

Yang paling pertama menyebarangi shirath adalah Nabi Muhammad SAW dan para pemimpin umat beliau.Beliau bersabda : “Aku dan umatku yang paling pertama yang diperbolehkan melewati shirath dan ketika itu tidak ada seorangpun yang bicara, kecuali Rasul dan Rasul berdo’a ya Allah selamatkanlah, selamatkanlah.(HRBukhari).

Bagi umat muslim yang berhasil melalui shirath tersebut, akan ke tahap selanjutnya jembatan

8) Jembatan


Jembatan disini, bukan shirath yang letaknya di atas neraka jahannam. Jembatan ini dibentangkan setelah orang mukmin berhasil melewati shirath yang berada di atas neraka jahannam.

Rasulullah SAW bersabda : “Seorang mukmin akan dibebaskan dari api neraka, lalu mereka diberhentikan di atas jembatan antara Jannah(surga) dan neraka, mereka akan saling diqhisash antata satu sama lainnya atas kezhaliman mereka di dunia.Setelah mereka bersih dan terbebas dari segalanya, barulah mereka diizinkan masuk Jannah. Demi Dzat yang jiwa Muhammad ditangan-Nya, seorang diantara kalian lebih mengenal tempat tinggalnya di jannah daripada tempat tinggalnya di dunia”.(HR. Bukhari).


Setelah melewati jembatan ini barulah orang mukmin masuk Surga.


  Nama-nama   SURGA .

1. Surga Firdaus
Mengenai surga firdaus ini, dalam Al Qur'an, surat Al Kahfi, ayat 107, Allah swt. telah menegaskan: "sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh bagi mereka adalah 'surga firdaus menjadi tempat tinggal".
Juga penegasanya dalam Al Qur'an, surat Al Mu'minuun, ayat 9-11.
"Dan orang-orang yang memelihara shalat: Mereka itu adalah orang - orang yang akan mewarisi (yaitu) yang bakal mewarisi surga firdaus, mereka kekal di dalamnya".
2. Surga Adn
Surga 'Adn ini telah banyak sekali dijelaskan dalam Al Qur'an. yaitu sebagai berikut: Firman Allah swt. di dalam surat Thaaha, tepatnya ayat 76.
"(Yakni) surga 'Adn yang dibawahnya mengalir sungai-sungai, didalamnya mereka kekal. dan itulah (merupakan) balasan bagi orang yang ( dalam keaddan ) bersih ( saat didunianya dari berbagai dosa )".
Firman-nya lagi didalam surat Shaad, ayat 50 :
"(Yaitu) surga'Adn yang pintu - pintunya terbuka bagi mereka".
3. Surga Na'iim
Dalam Al Qur'an surat al Hajj, ayat 56. Allah swt. telah menegaskan :
" Maka orang - orang beriman dan mengerjakan amal shaleh ada di dalam surga yang penuh kenikmatan".
Firman-nya lagi dalam surat Al Luqman, ayat 8 :
"Sesungguhnya orang - orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh, bagi mereka bakal mendapat surga yang penuh kenikmatan".
4. Surga Ma'wa
Banyak sekali didalam Al Qur'an dijelaskan, antara lain :
Surat As Sajdah, ayat 19 Allah swt. menegaskan:
"Adapun orang - orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh. maka bagi mereka mendapat surga - surga tempat kediaman, merupakan pahala pada apa yang telah mereka:kerjakan".
Firman-nya lagi didalam surat An Nizat, ayat 41:
"Maka sesungguhnya surga ma'walah tempat tinggal(nya)".
5. Surga Darussalam.
Mengenai surga Darussalam ini, telah banyak dijelaskan didalam Al Qur'an, diantaranya ialah : Dalam surat Yunus, ayat 25 :
"Dan allah meriyeru (manusia) ke Darussalam (yakni surga),
dan memimpin orang yang dikhendaki-nya kepada jalan yang lurus".
6. Surga Daarul Muqoomah.
Sesuai dengan penegasan allah swt. di dalam Al Qur'an, surat Faathir, ayat 34-35:
"Dan berkatalah mereka : Segala puji bagi allah yang telah mengapus (rasa) duka cita dari kami. Sesungguhnya Tuhan kami adalah Maha Pengmpun lagi Maha Mensyukuri: Yang memberi tempat kami di dalam tempat yang kekal (surga) dan karunia-nya".
Surga maqoomul Amiin.
Sesuai dangan penegasan Allah swt. didalam Al Qur'an, surat Ad Dukhan, ayat 51:
"sesungguhnya orang - orang yang bertawakal tinggal didalam tempat yang aman (surga)".
7. Surga Khuldi.
Di dalam Al Qur'an tepatnya surat Al Furqaan, ayat 15, Allah swt. telah menegaskan :
"Katakanlah : "Apa (siksa) yang seperti itu yang baik, atau surga yang kekal, yang telah dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa, sebagai balasan dan kediaman kembali mereka".



  Nama-nama  NERAKA.
1. Huthamah 
Neraka yang disediakan untuk orang yang gemar mengumpulkan harta berupa emas, perak atau platina, mereka yang serakah tidak mau mengeluarkan zakat harta dan menghina orang miskin. Di neraka ini harta yang mereka kumpulkan akan dibawa dan dibakar untuk diminumkan sebagai siksaan kepada manusia pengumpul harta. Surah Al-Humazah (104).
1. Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela,
2. Yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitung[1600],
3. Dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengkekalkannya,
4. Sekali-kali tidak! Sesungguhnya dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam Huthamah.
5. Dan tahukah kamu apa Huthamah itu?
6. (yaitu) api (yang disediakan) Allah yang dinyalakan,
7. Yang (membakar) sampai ke hati.
8. Sesungguhnya api itu ditutup rapat atas mereka,
9. (sedang mereka itu) diikat pada tiang-tiang yang panjang.

[1600] maksudnya mengumpulkan dan menghitung-hitung harta yang karenanya dia menjadi kikir dan tidak mau menafkahkannya di jalan Allah.

2. Hawiyah
Neraka yang diperuntukkan atas orang-orang yang ringan timbangan amalnya, yaitu mereka yang selama hidup didunia mengerjakan kebaikan bercampur dengan keburukan. Orang muslim laki dan perempuan yang tidak tanduknya tidak sesuai dengan ajaran agama Islam, seperti para wanita muslim yang tidak menggunakan jilbab, bagi para lelaki muslim yang sering memakai sutra dan emas, mencari rejeki dengan cara tidak halal, memakan riba dan sebagainya, Hawiyah adalah sebagai tempat tinggalnya. Nama neraka ini tercantum dalam Al-Quran Surat Al-Qori'ah (101) ayat 9-10.
8. Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya,
9. Maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah.
10. Tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu?
11. (yaitu) api yang sangat panas.

3. Jahannam

Nama neraka ini tercantum dalam Al-Quran Surat al-hijr (15) ayat 43.

43. Dan Sesungguhnya Jahannam itu benar-benar tempat yang Telah diancamkan kepada mereka (pengikut-pengikut syaitan) semuanya.

Pengikut syaithan kebanyakan para wanita, mengapa demikian? karena dalam diri seorang wanita terdapat roh-roh syaithan.
Syaithan bentuknya ada 3 (tiga) yaitu:
a. Ucapan para dukun, peramal
b. Hawa nafsu (egoisme) 
c. Mengkultuskan kepada seseorang

4. Jahim
Neraka sebagai tempat penyiksaan orang-orang musyrik atau orang yang menyekutukan Allah. Mereka akan disiksa oleh para sesembahan mereka. Dalam ajaran Islam syirik adalah sebagai salah satu dosa paling besar menurut Allah, karena syirik berarti menganggap bahwa adamakhluk yang lebih hebat dan berkuasa sehebat Allah dan bisa pula menganggap bahwa ada Tuhan selain Allah. Surah Asy-Syu'ara' dan Surah As-Saffat.Nama neraka ini tercantum dalam Al-Quran surat As-Syu'araa (26) ayat 91.
didalamnya ditempati orang-orang musyrik.

91. Dan diperlihatkan dengan jelas neraka Jahim kepada orang- orang yang sesat",

5. Saqar
Neraka untuk orang munafik, yaitu orang yang mendustakan perintah Allah dan rasul. Mereka mengetahui bahwa Allah sudah menentukan hukum Islam melalui lisan Muhammad, tetapi mereka meremehkan syariat Islam. Nama neraka ini tercantum dalam Al-Quran Surat Al-Muddatsir ayat 26-27,42. didalamnya ditempati orang-orang penyembah berhala.
26. Aku akan memasukkannya ke dalam (neraka) Saqar.
27. Tahukah kamu apakah (neraka) Saqar itu?
42. "Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)?"

6. Sa'iir
Nama neraka ini tercantum dalam Al-Qur'an Surat An-Nisa' (4) ayat 10; Surat Al-Mulk (67) ayat 5,10,11 dan lain-lain.

10. Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, Sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka).

5. Sesungguhnya kami Telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang, dan kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar syaitan, dan kami sediakan bagi mereka siksa neraka yang menyala-nyala.

10. Dan mereka berkata: "Sekiranya kami mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu) niscaya tidaklah kami termasuk penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala".
11. Mereka mengakui dosa mereka. Maka kebinasaanlah bagi penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala.

Disediakan untuk orang-orang kafir terhadap akherat (tidak percaya), juga untuk orang yang seneng bila mendapat rezeki dan marah ketika susah memperoleh rezeki.
7. Wail
Neraka yang disediakan untuk para pengusaha atau pedagang yang licik, dengan cara mengurangi berat timbangan, mencalokan barang dagangan untuk mendapatkan keuntungan yang berlipat-lipat. Barang dagangan mereka akan dibakar dan dimasukkan kedalam perutmereka sebagai azab dosa-dosa mereka. Surah Al-Tatfif dan Surah At-Tur. Nama neraka ini tercantum dalam Al-Quran Surat Al-Muthaffifin, ayat 1-3.

1. Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang[1561],
2. (yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi,
3. Dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi.

[1561] yang dimaksud dengan orang-orang yang curang di sini ialah orang-orang yang curang dalam menakar dan menimbang. 

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright @ 2013 SNW.